Rona kebahagiaan terlihat jelas di wajah Keenan, dan senyuman hangat itu enggan sekali pergi dari wajah tampannya, apalagi tadi pagi dia dapat servis dari istrinya dan merasakan indahnya surga dunia, walau ibadahnya belum sempurna. Sesekali dia memandang istrinya yang saat ini sibuk melayaninya serta Aleena di meja makan, dan untuk tamu yang lainnya yang turut ada di ruang makan pagi ini dilayani dengan baik oleh para maidnya. “Makasih, Sayang,” ucap Keenan usai Nailah menaruh beberapa lauk di atas piring suaminya. “Sama-sama, Mas,” jawab Nailah, lanjut duduk di kursi sebelah kanan suaminya. Pagi ini di ruang makan terdengar riuh dengan dentingan sendok yang beradu dengan piring, bersamaan dengan obrolan santai dari keluarga pihak Ibu Salwa, dan terdengar juga celotehan Aleena. Elsa dan