Ketegangan semakin menjadi di ruangan CEO, Keenan masih menunggu jawaban dari kedua karyawannya tersebut. “Katakan, jangan diam saja! Apa mulut kalian tiba-tiba saja membisu setelah berani menghina calon istri saya!” bentak Keenan dengan menggebrak meja oaknya, menunjukkan jika dia sudah marah. Rieke dan Yuli sampai berjingkat saking kagetnya. Kedua wanita itu yang masih menundukkan kepalanya saling melirik, dan tak lama Lies mengangkat wajahnya. “A-ampun Pak, be-benar kami telah melakukannya, mohon maaf,” jawab Lies mewakilkan dengan suaranya yang terbata-bata. Keenan menarik napas leganya setelah salah satu dari mereka berdua sudah mengakuinya. “Terima kasih kamu sudah mengakuinya, semoga ke depan ini menjadi pelajaran buat kalian berdua jangan suka semena-mena dengan orang lain deng