Bukan hal yang mudah bagi Nailah untuk membuka hatinya kembali buat seorang pria mana pun. Bayang-bayang pengkhianatan selama berumah tangga saja masih melekat di ingatannya, dan sudah bisa dipastikan dia pun tak percaya akan kata cinta. Pria yang di hadapannya juga pasti masih mencintai almarhumah istrinya, dan rasanya akan menjadi beban berat untuk Nailah sendiri, walau wanita itu telah tiada. Nailah menahan tangan Keenan yang masih menyentuh pipinya untuk dia tarik menjauh. “Pak Keenan sandiwaranya sudah selesai jadi tidak perlu dilanjutkan kembali, di sini hanya kita berdua tidak ada siapa pun, jadi berhentilah bersikap hangat seperti tadi. Dan untuk masalah ciuman tadi kita lupakan saja,” pinta wanita itu, setelahnya dia memalingkan wajahnya. Keenan mengapit dagu Nailah agar wajahn