Kedua tangan Thomas sudah mulai terasa kebas menahan punggung Keenan, sedangkan Elsa bertugas menahan tiang infusan biar tidak ikutan terpelanting ke lantai. Dan mereka berdua hanya bisa meneguk salivanya masing-masing, melihat adegan yang tidak disengaja itu. Tubuh Nailah merasa tidak jadi jatuh ke lantai, namun tetap berasa ada yang menariknya hingga tubuhnya oleng ke depan, dan ada sesuatu yang hangat di bibirnya, pelan-pelan dia pun mengerjapkan kelopak matanya hingga dia pun membeliak, lalu menurunkan pandangannya, namun apa daya dia tak bisa menahan bobot dirinya. Kelopak mata Keenan juga melakukan hal yang sama seperti Nailah, akan tetapi dia tidak seterkejut Nailah, tetap berusaha tenang. Namun, bibirnya tidak tenang, malah menekan lembut bibir Nailah, alhasil ... “Auw ...,” rin