Bab 45. Peletnya Chintya

1240 Kata

Tengah malam ribut-ribut gak jelas sama orang itu ternyata menguras energi juga ya, ngobrol aja tidak tahu juntrungannya mau bahas apa, akan tetapi memutuskan menelepon Nailah ternyata jadi obat tidur untuk Keenan sendiri, setelah wanita itu memutuskan teleponnya barulah pria itu merasakan kantuknya dan bayangan Chintya lenyap begitu saja usai mendengar omelan Nailah melalui sambungan telepon. Terkesan agak aneh ya, hanya dengar omelan Nailah dari A sampai Z ternyata bisa membuat hati pria itu tenang dan bisa tidur nyenyak hingga matahari mulai menyapa bumi. Keesokan hari, sinar sang surya sudah menyapa dunia, walau semalam dia amat larut tidurnya tetap pria itu bangun di pagi hari. Dan saat ini sudah rapi kembali dengan setelan jas kerjanya, karena rencananya pagi ini dia harus ke kanto

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN