Dibalik meja makan, kedua tangan Chintya terkepal dengan eratnya, begitu entengnya dan terkesan perhatian sekali Keenan dengan wanita si penolong itu. Dia pun merasa jika keberadaannya seakan tidak ada artinya. Loh, memangnya sejak awal Keenan sudah sampaikan jika dia memang tidak ada hati dengan adik iparnya, dan semuanya itu hanyalah sebuah keterpaksaan saja. “Sabar Chintya, dia akan kembali terpesona dengan kamu. Lagi pula papa juga sudah berusaha menaklukkan Kak Keenan akan tunduk denganku,” batin Chintya berusaha untung tenang. Hati Aleena kegirangan melihat aunty-nya sangat kesal dengan daddynya, tapi dia harus segera memberitahukan kepada daddynya mengenai pelet tersebut, agar Keenan bisa menjaga dirinya dengan baik, tapi mungkinkah daddynya akan percaya dengan ucapannya. “Hufft.