Kekacauan pagi ini telah usai, Keenan mengajak Nailah untuk masuk ke dalam diikuti oleh Bu Salwa dan Aleena. Pak Wawan dengan cekatan mengambil minum untuk Nailah dan diberikannya pada Keenan. “Diminum dulu, Sayang,” pinta Keenan saat sudah mengajak Nailah duduk di ruang utama. Dengan mengusap air matanya, wanita itu menerima gelas dari Keenan dan meneguknya pelan-pelan, setelah mulai terasa agak tenang barulah Nailah mengembalikan gelas yang sudah berkurang isinya pada Keenan. “Hidungnya sudah tidak mimisan lagi, ‘kan?” tanya Keenan sembari memperhatikan hidung mancung Nailah. “Kayaknya sudah tidak, tapi agak sakit hidungnya,” jawab Nailah dengan memandang wajah Keenan yang mulai terlihat lebam. “Sekali lagi aku minta maaf ya, karena aku kamu jadi kena salah sasaran,” ucap Keenan. “