Bab 87. Zayd sayang papa

1061 Kata

Terucaplah dari mulut Nailah jika dia akan menikah dengan Keenan hari ini juga di hadapan Haidar, bukan lagi sebuah ucapan dari Keenan seorang. Pandangan yang hampa, dengkul kaki yang terasa lemas, belum lagi rasa nyeri akibat mereka beradu fisik, akhirnya tubuh pria itu luruh jatuh bersimpuh di atas aspal. “Katakan semua ini bohong Nai, ini bohong'kan? Kamu ingin menipuku'kan?” cecar Haidar, dia mendongakkan wajahnya dan tampak tergugu memandang mantan istri yang telah dia khianatinya. “Untuk apa aku berbohong tidak ada gunanya, semua yang aku katakan semuanya benar. Pak Keenan juga sudah meminangku pada ibuku. Jika Mas Haidar masih tidak percaya mungkin calon suamiku mau mengizinkan untuk Mas menghadiri acara akad nikah kami,” jawab Nailah sembari menatap Keenan, dan tangannya pun teru

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN