Bab 65. Sandiwaranya sudah selesai Pak

1103 Kata

Berpacu dalam melodi, eh bukan tapi berpacu dengan degup jantung sendiri inilah yang dirasakan oleh Nailah sendiri. Perasaan dia Sarah sudah pergi tapi kenapa bosnya masih memanggil dia sayang, belum lagi pria itu sedikit berjongkok lalu tanganya mengusap wajahnya yang basah dengan tisu yang baru saja diberikan oleh Aleena. Belum lagi tatapan pria itu agak berbeda, terlihat sangat hangat dan memesona menyentuh relung hatinya. Namun, secepat mungkin dia menyadarkan dirinya, bisa saja saat ini Keenan masih terbawa dengan sandiwaranya dan dia jangan sampai terlena. Pesanan mereka sudah mulai diantarkan, Keenan kembali berdiri dan mengambil ice lemon tea yang dipesan oleh Nailah. “Diminum dulu, biar kamu tenangan,” pinta Keenan menyodorkan gelas tinggi itu. “Makasih Pak,” jawab Nailah, ta

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN