Putra meninggalkan Bali setelah urusannya selesai, berlama-lama di Resort miliknya pun hanya akan menimbulkan banyak kenangan yang kian menyiksa. Sebelum kembali ke Semarang, ia menyelesaikan pekerjaan di Jakarta lebih dulu, walau tidak sempat bermalam. Dia bertemu Kaflin di RMC hari itu. “Sampai Jakarta jam berapa?” “Sembilan, sempat makan sebentar terus bertemu dengan Pak Menteri sampai jam dua tadi, mampir undangan Expo kesehatan.” Kata Putra, sebagai perwakilan pemilik Yayasan Rajata. Kaflin tidak bisa mewakili karena ada urusan penting lainnya. “Canggih banget badanmu, Putra. Kita sudah tua, jaga kesehatan.” Putra hanya menyengir saja, setelah perpisahan dengan Tari, ia harus menyibukkan diri agar tidak tenggelam dari kesedihan. “Tidak apa, tubuhku kuat. Kalau belum tumbang,