Putra sudah berangkat ke Semarang pagi tadi, Lea jadi tinggal sendiri di Penthouse. Putra ternyata menitipkan Lea pada Amira dan Kaflin, sehingga pagi-pagi mendapati kiriman makanan ke rumah sakit dan minuman herbal resep keluarga Amira. Karena memang sampai hari ini, mereka belum menemukan asisten rumah tangga yang cocok untuk membantu Lea sekaligus menemaninya saat Putra sedang tidak di Jakarta. Semalam juga Lea bicara dengan Halim, sama sepertinya, Halim tak punya solusi kecuali... “Hamish yang harus mengakuinya, atau kamu yang bisa mengungkapkan. Dari yang aku tangkap menurut ceritamu, sejujurnya aku tidak mengerti, mengapa Hamish jadi tampak serius. Kupikir dia hanya mengerjaimu saja awalnya, tapi melihat ia kini, kurasa dia mulai menyukaimu.” Ada tawa kecil Halim setelah mengataka