Aidan membanting pintu rumahnya dengan kencang, pria itu tergesa-gesa menuju sofa dan membanting tubuhnya di sana. Kesal rasanya mendapati Gendis yang sama sekali tidak melirik ketampanannya. Gendis juga menjatuhkan harga dirinya dengan mengatakan di depan Gonzales kalau biasanya saat di rumah dia acak-acakan. Padahal Aidan sudah repot-repot menyisir rambutnya dan memakai banyak parfum. Gendis sialan, itu lah u*****n yang terus ada di hati Aidan. Suara pintu terbuka membuat Aidan menolehkan kepalanya ke arah sana, ia melihat Gendis menenteng tas di sebelah tangan kirinya. Saat Gendis akan menghadapnya, buru-buru Aidan memalingkan wajahnya. Pria itu menyambar buku dan pura-pura membacanya. “Ekhem.” Aidan berdehem kecil saat Gendis tidak membuka suaranya. Gendis malah melenggang pergi be