94. Memancing Keributan

1977 Kata

“Cepet mau ngomong apa?” tanya Hukma yang saat ini duduk di roftoop Mata Hati. Bayu ingin duduk di samping Hukma, tetapi gadis itu mengisyaratkan Bayu agar tidak mendekat. “Gak usah ikut duduk!” kata Hukma denan garang. Bayu mengalah, pria itu berdiri seraya memasukkan tangannya di saku celananya. Sulit bagi Bayu membawa Hukma untuk bicara berdua, pasalnya Lintang dan Gendis menahannya. Kalau Lintang bukan istri Davit dan Gendis bukan cem-ceman Aidan, sudah pasti Bayu akan mengajaknya baku hantam sampai babak belur. “Hukma, aku gak membela diri kalau aku salah. Iya aku mengaku salah, tetapi posisiku juga sulit, Hukma,” jelas Bayu. “Kamu pikir posisisku tidak sulit? Kamu sudah sering datang ke rumahku, memberikan harapan pada orang tuaku kalau kamu akan serius menikahiku. Tetapi ken

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN