134. Salah Jalan

1993 Kata

24. Helaan napas terdengar seiring langkah kaki seorang pria yang di punggungnya ada tas besar, dan di tangannya juga menenteng satu tas. Sejak turun dari angkot, Aidan tidak berhenti menghela napas lelahnya. Ia pikir jalan menuju rumah Gendis tidak terlalu jauh, setelah turun angkot sudah sampai. Namun kenyataannya, ia dan Gendis sudah berjalan jauh, tetapi rumah Gendis tidak kunjung terlihat. Aidan sudah lelah di perjalanan, berangkat jam lima pagi naik kereta, sampai di stasiun magelang jam dua lebih, lalu naik angkot hampir satu jam, dan sekarang masih mengharuskannya jalan kaki. Kenapa rumah cewek cantik sangat sulit ditemukan. Aidan sudah kelelahan, Aidan merasa ia sudah naik ke gunung Merbabu saking capeknya. Bayangkan betapa menderitanya Aidan. Kakinya mati rasa karena ditimpa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN