“Gendis,” panggil Aidan tatkala pria itu membuka pintu rumahnya. Gendis yang baru masak makan malam pun segera melepas apron yang ia kenakan. Gadis itu bergegas menuju ke pintu utama. “Pak, kok bawa belanjaan banyak banget?” tanya Gendis yang kaget melihat Aidan membawa banyak paper bag. “Ini semua kebutuhan kamu untuk kuliah. Ayo aku bantu menata di kamar kamu,” ucap Aidan. “Hah, siapa yang mau kuliah, Pak?” tanya Gendis bingung. Kendati demikian gadis itu menerima paper bag yang diserahkan padanya. Gendis melihat isinya yang ternyata baju. “Kamu lah, aku sudah mendaftarkan kamu ke kampus Jakarta. Ada jurusan desaigner,” jawab Aidan seraya berjalan menuju kamar Gendis. Gendis mengikuti bosnya yang berjalan tergesa-gesa. “Kenapa Pak Aidan daftarin aku kuliah? Aku bisa daftar send