113. Kabur-kaburan

2181 Kata

Bayu menyusuri koridor kampus sembari membaca buku di tangannya. Sejak mendapat buku itu dari Davit, Bayu selalu membawa buku itu di tangannya. Davit sangat sesat, mengajari Bayu perkara hal-hal yang berhubungan dengan ranjang. Namun, meski pembahasan dewasa, Bayu tetap membacanya. Karena diam-diam Bayu pun menyukainya. Pukul dua belas siang Bayu baru selesai mengajar, pria itu menuju ke ruangan dosen. Saat memasuki ruangan dosen, mata Bayu membulat saat melihat banyaknya bunga yang berada di mejanya. Melihat kedatangan Bayu membuat rekan dosen terkikik geli. Mereka mengerlingkan matanya seraya menatap menggoda. “Ekhem … Pak Bayu diam-diam penggemarnya banyak juga ya,” goda Bu Cika dengan seringaian menggoda. Bayu mengernyitkan dahinya, pria itu menuju ke mejanya. Di sana banyak bung

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN