131. Bergulat Dengan Pikiran

1304 Kata

“Bagus Vit, kamu memang keren. Akhirnya ibuku merestuiku karena mulutmu ini,” ucap Bayu heboh. Pria itu menggoyang-goyangkan tubuh Davit kencang, bahkan Bayu juga mencubit bibir Davit saking gemasnya ia dengan sahabatnya itu. “Kamu keren banget, tanpa marah-marah, tetapi bisa buat ibuku luluh juga,” tambah Bayu. Bayu masih menggoyangkan tubuh Davit. Tubuh Davit rasanya remuk karena Bayu, Bayu menggoyangnya sekuat tenaga sampai kepala Davit ikut pusing. Ibu Bayu dan Anindita sudah pulang beberapa menit yang lalu. Anindita pulang sendiri karena rasa kecewanya pada Romlah, sedangkan Romlah disusul suaminya. Kini tinggal Davit dan Bayu yang berada di rumah Bayu. “Davit, kenapa gak dari awal saja kamu ngomong sama ibuku, hah?” tanya Bayu merangkul pundak Davit. “Bisa gak kalau gak usah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN