Damien meletakkan minyak kayu putih di sekitar hidung adiknya, berharap sang adik segera sadar. Sedangkan Tika berada di kamarnya sedang menangis, Damien dapat mendengar jelas suara tangisan bundanya dari sini.
Semua ini begitu tidak masuk akal, ia butuh penjelasan. Kenapa Ayahnya dibawa secara paksa seperti tadi?! Belum lagi tadi juga sosok asing yang berbahaya itu mengucapkan kata Pangeran Mahkota pada Ayahnya.
Semua ini benar-benar membingungkan!
“Sadarlah, Re. Jangan bikin aku takut,” gumam Damien sambil memegang telapak tangan adiknya erat. Tak henti-hentinya doa ia panjatkan agar Adreanne segera siuman.
“Enghh,”
Damien mengangkat kepalanya, lantas ia berdiri dan menatap Adreanne dengan gembira. “Syukurlah kamu sudah sadar,” ujarnya. Bahkan Damien sudah tidak lagi menggunakan kat
