Adreanne menghela napas berat, ia pikir sore ini bisa pulang dengan Lily seperti biasanya. Namun sahabatnya itu masih sibuk dan bahkan belum selesai mengerjakan tugas bersama teman kelompoknya. Alhasil, ia memilih berjalan menuju depan hingga ia bisa memesan taksi di dekat gerbang kampus. “Adreanne!” Suara derap langkah kaki terdengar mendekatinya. Adreanne menghela napas ketika sadar jika yang datang itu adalah Revan. “Kenapa lagi, Van?” “Kok jalan kaki? Si Lily mana?” tanya cowok itu sambil celingak-celinguk mencari keberadaan Lily. “Dia masih sibuk.” “Ya udah gue anter pulang. Yuk!” revan mengulurkan tangannya, wajah pemuda itu tampak sangat bersinar dan tampan. Adreanne menggelengkan kepalanya. Revan terlalu tampan dan memiliki fans yang banyak. Adreanne tidak ingin diserang oleh