Chapter 38

2202 Kata

"Sudah cukup, Nak. Ibu sudah kenyang," Bu Darwis menjauhkan sedikit wajahnya saat melihat Pandan kembali ingin menyuapinya. "Oh, sudah kenyang ya? Ya sudah, tidak apa-apa. Ibu mau langsung minum obat atau menunggu sebentar lagi?" Tanya Pandan seraya menyeka mulut Bu Darwis yang sedikit kotor dengan tissue basah. Bu Darwis memandangi Pandan dengan raut wajah penuh rasa syukur. Tidak salah kalau anak semata wayangnya menyukai gadis ini. Sudah sangat langka di zaman sekarang ini mendapati seorang gadis yang begitu sabar dalam menghadapi orang tua. Khususnya orang tua yang tidak mempunyai ikatan apa-apa padanya. "Nanti saja ya, Nak. Perut Ibu rasanya masih begah karena kekenyangan. Ibu takut kalau nanti Ibu malah muntah kalau memaksa menelan obat." Sahut Bu Darwis pelan. Pandan yang tadinya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN