"Gimana? Sudah dipakai hadiah dariku, Nai?" goda Sasa pada Naina saat mereka menikmati makan siang di kantin kantor. Naina langsung memasang ekspresi cemberut. "Ngadonya kok, aneh-aneh, Sa? Malu tau!" Sasa tertawa terbahak, menarik perhatian dari rekan kerja di meja sebelah. "Aneh dari mana, Nai? Wajar lho, aku kadoin gituan, kan buat pengantin baru." Naina hanya berdecak sembari mengaduk soto miliknya. Tadi pagi saat dia baru saja tiba di kubikelnya, beberapa pegawai kembali memberinya ucapan selamat. Memang saat resepsi pernikahan kemarin tidak banyak yang hadir hanya beberapa orang yang dekat dengannya saja. "Aku masih gak nyangka, kalau kamu bakal nikah sama Pak Chandra, Nai. Randy—" "Sst, jangan sebut nama itu, bikin muak saja, Sa." Sasa kembali tertawa kecil, kemudian tangann

