Eight

1126 Kata

Zahra menggeliat. Matanya perlahan terbuka, hingga desah nafas berat ia keluarkan. Ck! Gagal lagi membawa Kahfi bertemu Aina. Setelah sampai di apartemen, mereka langsung saja bergulat. Saling memaki sebelum pesona ranjang memanggil mereka untuk bertempur. Lihatlah, niat awal menyeret Kahfi untuk mengenal calon tunangan laki-laki itu gagal. Matahari sudah menghilang tergantikan oleh sinar rembulan. 'Ck!,' Zahra berdecak dalam hati. Ia harus membereskan kekacauan, menghubungi Damayanti dan meminta maaf karena lagi-lagi gagal menjadi mak comblang antara Kahfi dan Aina. "Auh!" Zahra meringis. Merasakan pegal disekujur tubuh. Gila memang Kahfi. Lelaki itu terlalu beringas, mendominasi setiap pergerakan agar Zahra tak meloloskan diri dari percintaan mereka. "Masih sakit?!" Hello! Tolong ing

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN