Zahra menundukkan kepala. Tangannya terlipat di atas d**a dengan punggung yang bersandar pada kepala ranjang. ‘Sebenarnya gue kenapa sih?,’ tanya wanita itu pada dirinya sendiri. Ia melirik Kahfi di sisi kanan. Laki-laki itu terlelap sangat damai seolah tak memiliki masalah apapun, sedang ia merasa resah ditempatnya.
Ada sesuatu yang salah, dan Zahra tidak tahu itu apa.
“Dia bau rokok dan gue nggak suka..” racau Zahra. Ia tak bisa tidur hanya karena mencium aroma tembakau yang menguar dari tubuh Kahfi. Ada perasaan tak suka sekaligus sedih mengiringi hati Zahra. Ia seakan tak rela jika Kahfi merusak dirinya sendiri.
“Gue kenapa sih.. Ssshh.." Zahra meringis. Ia merasakan nyeri di dadanya.
Aneh- batin Zahra.
Zahra tak bisa memalingkan wajahnya dari sosok Kahfi. Pria itu mencuri perha
