Jaga Malam

1194 Kata

Kahfi berjalan tak tentu arah di dalam kamarnya. Botol berisikan asi yang Zahra sempat pompa pukul sembilan tadi sudah kosong tak berisi- sedang pangerannya menangis keras bak ikut lomba paduan suara. Sentakan yang keluar dari pita suara sang putra membuat Kahfi membalikan tubuhnya. Ia kebingungan, tak tahu harus melakukan apa untuk menenangkan Gamalael yang terjaga. Ia belum bisa menggendong Gamalael- masih takut lebih tepatnya. Melirik Zahra di atas ranjang, Kahfi menundukan kepalanya. Istrinya pasti sangat lelah sampai-sampai tidak terusik akan tangisan anak mereka. “Bodoh Fi.. Tentu aja bini lo capek,” gumamnya menyalahkan diri sendiri. Ia memantau kegiatan Zahra di kamar mereka, wanita itu sibuk kesana kemari- bergerak mandiri mengurusi Gamalael sedang ia bekerja di perusahaan. Mesk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN