Hamil Membawa Berkah

2002 Kata

"Mohon maaf ibu, tapi Bapak sendiri yang meninggalkan pesan jika istri beliau sudah datang, Bapak meminta saya untuk menyampaikan amanat. Ibu diminta pulang saja karena Bapak sedang ada urusan di luar.” Jelas bukan Kahfi sekali. Laki-laki itu pasti akan mengirimkan dirinya chat, mengabarkan perihal keperluan mendesaknya. Lebih-lebih Kahfi yang Zahra kenali bahkan rela membatalkan makan siang bersama kolega pentingnya. Tolong tunjukkan dimana letak kebenaran yang harus Zahra percayai dari kata-kata wanita di depannya sekarang ini. Tidak masuk akal! “Ibu mau saya pesankan taksi untuk pulang?” tawar Friska dengan kerendahan hati buatannya. “Selamat siang Bu.” Adrian membungkukkan tubuhnya, menyapa Zahra. “Ada apa ini?! Kenapa Bu Zahra ada di luar?!” tanya Asisten Kahfi itu heran. Biasanya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN