153

1150 Kata

Kantor keamanan sekolah menjadi tempat bernaung Kahfi, Zahra dan Dinara. Gadis layangan yang Zahra bantai habis-habisan karena berani menyebut Kahfi sebagai kekasihnya. Zahra kalap. Emosinya melambung sangat tinggi. Seperti saat mereka SMA dulu, ia selalu geram pada gadis-gadis yang mendekati Kahfi. “Kita tunggu orang tua kalian masing-masing. Preman kalian ribut begitu?!” Zahra tak menggubris. Tatapannya masih setajam silet, menghunus Dinara yang berlindung dibalik pelukan teman satu sekolahnya. Dendamnya membara. Dinara bagai ancaman hidup. Bayi di dalam perutnya menginginkan untuk menyingkirkan gadis bermasalah itu. Membelai tempat dimana anaknya bernaung selama beberapa bulan lagi, Zahra berharap ia disana dapat tenang. Tidak lucu jika dirinya menghabisi Dinara dihadapan orang banya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN