“Anak lo ngidamnya nggak elit banget Fi?!” Kahfi mendesah. Brandon tidak salah. Sahabatnya teramat benar hingga Kahfi tak bisa melayangkan protesan mengenai ejekan calon suami adiknya itu. Bergidik, Kahfi tengah mengamati proses pembuatan makanan bernama cilor dihadapannya. Beberapa saus dan bubuk dimasukan ke dalam sebuah plastik, membuat Kahfi mual. Kepalanya berputar-putar, tak menyangka jika istrinya ngidam ekstrim, melebihi apa yang bisa otaknya bayangkan. “Gue pengen muntah Bran..” Brandon terbahak. Ekspresi Kahfi terlihat menggelikan dimatanya. Maklum, jangankan jajan dipinggir jalan- memasukan makanan aneh ke dalam perut mereka saja, hampir tidak pernah. Keduanya terbiasa menikmati hidup dengan uang orang tua. Membeli apapun tanpa melihat harga. Ini juga merupakan pengalaman p