Pintu lift dihadapan Kahfi terbuka. Ia menyerngit kala menemukan Atala dan Aini. Kedua manusia itu berjalan masuk, dengan jemari saling bertaut. Kebetulan macam apa ini, Kahfi merasa harinya sungguh sial. Ia berniat menghindari Atala, tapi mereka malah dipertemukan oleh alam. “Weh.. Gini ini loh yang namanya sahabat karib. Ada aja momen ketemu padahal nggak janjian.” Celoteh Atala sembari menyenggol lengan Kahfi, “Kamu sebelah sini By,” pinta Atala pada Aini agar tetap berada di dekatnya. “Hai Ra..” sapa Atala yang tak mendapatkan balasan oleh Zahra. Atala mencoba menguasai dirinya- tetap stay cool walau sepertinya kehadirannya sedang tidak diharapkan. “Mas Fi mau kemana?! Kuliah kan masih ntaran.” Alisnya naik-turun, dengan wajah konyol khas miliknya. Sabar.. Kahfi tak bisa menanamkan