Kahfi memekik, menarik kuat siku tangannya dari atas ke bawah. Pria muda itu menyeringai setelah membuka pesan Adrian. "Kerja bagus, Dude! Akhir tahun gaji lo gue tambah!" gumamnya mengapresiasi Adrian. Tidak perlu diragukan, gerak Adrian dalam memenuhi permintaan sangatlah cepat. Laki-laki yang masih lajang di usia kepala tiganya tersebut, menempati kursi pertama sebagai manusia Caesar yang paling berdedikasi. Tak heran jika Papanya selalu mengucurkan dana ribuan dolar demi mempertahankan kaki tangannya yang satu itu. "Zahra Sayang.. Kamu mau maem apa buat makan malam, Yang?!" istrinya harus dibekali amunisi sebanyak mungkin agar memiliki tenaga ekstra. 'Juju, kesayangan bini gue. Abis ini lo dibelai Zahra, Ju,' batin Kahfi senang melirik keperkasaannya yang lama menganggur. Tampaknya