Bendera kotak kecil kuning siap Kahfi kibarkan di depan gerbang megah kediaman dua keluarganya. Nafas pria itu terengah- menyatakan kekalahannya menghadapi semangat juang sang istri dalam menaklukan Juju- si ular berurat yang membuat dunia istrinya porak-poranda di masa muda mereka. Gila! Udah keluar berkali-kali masih tetep gerak kayak uget-uget! Sayang suamimu udah jompo.. Tidak bisa! Kahfi harus terus bertahan sampai darah titik penghabisan. Meski esok ditemukan tak bernyawa karena ena-ena, Kahfi akan mengimbangi sang pujaan hati. "Aaargg!" erang Kahfi menyemangati diri sendiri. Ia membalikan posisi, "maaf, Sayang. Telentang ya." pusing kepala Kahfi jika Zahra berada di atas. Lagaknya sudah mirip Zoro menaiki kuda jantan. Kahfi kan keok! Kahfi menghirup oksigen sebanyak-banyaknya,