175

1136 Kata

Tania berjalan sembari menghentakkan kakinya. Wanita itu kembali ke kubikelnya dengan wajah memerah, menahan amarah serta kebingungan yang cukup kentara. Apa yang salah?! Semua berjalan sesuai ekspektasinya sebelum ia mengambil bekal makan siang. Pria dingin itu bahkan menyambutnya, menawarkan langkah awal yang menjanjikan. “Loh Beb, kok lo balik lagi sih?!” bisik Ayu, teman satu divisi Tania dibagian keuangan. “Bukannya mau makan ditempat Pak Kahfi?!” “Bentar!” ujarnya. Tania menunduk, wanita itu membuang tong sampah- melemparkan kotak makan yang belum ia jamah isinya. “Nggak tau gue.. Doi ngusir gue.” Tania balas berbisik, tak ingin semua orang mengetahui rencana busuknya. “Kan katanya dia ngundang makan siang abis nyicipin jampi-jampi dari lo?” Itu yang mengherankan. Mendadak semua

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN