LXXXIII

1024 Kata

"Yuhuuuuuu!!! Spadaaa.." Brak! "Aini!" Brak!! "Ainiii! Buka pintunya!" teriak Atala keras. Ia terus mengetuk sembari sesekali menekan bel. Atala sudah siap dengan segala konsekuensi tindakannya. Ia hanya ingin terbebas dari julukan aneh teman-temannya. "Ai.. Bukain! Kepala gue sakit, Ai.." Di dalam, melalui lubang kecil yang terpasang di pintu apartemen Aini tampak mengawasi gerak-gerik tamunya. Aini merasa bimbang. Keadaan Atala terlihat sangat kacau. Ia tak mungkin mempersilahkan Atala masuk, sedang dirinya hanya sendirian. Beberapa waktu lalu Brandon telah pamit pergi untuk membelikan ngidam Zahra. "Tahu gitu gue ikut Brandon aja," lirih Aini ketakutan. "Mau sampai kapan Ai?! Kita perlu bicarain semuanya." "Atala nggak mabok?!" heran Aini. Pria itu menegakkan tubuhnya.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN