“Thank you Tal..” Kahfi melambaikan tangannya, mengucapkan terimakasih sebelum menutup pintu mobil Atala. Kahfi menatap kepergian Atala. Sahabatnya itu terbaik memang. Atala masih mau mengantarkan dirinya setelah kekesalan insiden Bandung pulang-pergi. Tubuh Kahfi berputar. Matanya mengedar, menatap pintu lobi berbahan kaca sebuah hotel berbintang. Enam jam dua puluh tiga menit lagi. Kahfi menghitung berapa lama resepsi pernikahannya akan dimulai. Mendebarkan.. Kahfi tak sabar. Kaki Kahfi mengambil langkah besar. Pria muda dengan kaos oblong dan ripped jeans sebagai bawahannya itu mendorong pintu, masuk perlahan menuju tempat dimana ia membuat janji temu. “Mas Kahfi..” “Pak Alvian..” balas Kahfi, sopan. Ia mengulurkan tangan berniat membalas jabatan pihak wedding organizer pilihan Mam