Erigo dan Nakula menahan lengan Kahfi. Dua laki-laki dewasa yang berada di sisi kanan dan kiri Kahfi tersebut sekuat tenaga menarik tubuhnya menjauh. Sebisa mungkin dua sahabat itu membawa Kahfi keluar dari ruang perawatan. “Lepas! Lepasin Kahfi. Biar Kahfi kasih tahu dia punya siapa!” Kahfi meronta, meminta untuk dilepaskan. Kakinya bahkan menendang-nendang udara ketika dua laki-laki hampir setengah abad mengangkat tubuhnya hingga sedikit melayang. “Tutup Nak.. Tutup! Anak kamu bisa dihamili lagi sama banteng satu ini.” pinta Erigo agar Nakula menutup cepat pintu ruang perawatan keduanya. “Fi kamu tahu Zahra sedang amnesia. Zahra pasti nggak bermaksud buat selingkuhin kamu Fi.” ujar Erigo mencoba menenangkan putranya. Ia tahu anaknya tak pernah bermain-main ketika ingin menunjukan k