Mengenai pembalasan bernama karma, Kahfi pernah mendengarnya sesekali dibicarakan oleh orang-orang yang dirinya lukai dahulu kala. Ah! Maaf, lebih tepatnya sumpah serapah agar ia mendapatkannya dikemudian hari. Katanya setiap perbuatan yang mendatangkan sakit hati, akan dibalas cepat atau lambat. Sekarang mungkin gilirannya. Tapi, Ya Tuhan! Pria itu memijat keningnya, enggan percaya jika perilakunya dibalaskan melalui adik angkatnya. Di dalam tubuh mereka bahkan tidak mengalir darah yang sama. Entah dari pihak ayah maupun ibu. Lalu mengapa bisa ini sampai terjadi? Jadi sebrengsek apa dirinya pada seorang wanita?! Pada Zahra lebih tepatnya. Untuk wanita-wanita lain yang dirinya tolak, seharusnya tidak berpengaruh terlalu banyak. Ya! Harusnya! Mereka memang harus menerima kenyataan jika