"Ternyata Ibu Sofia dan Ibu Ratna belum menyerah untuk menjodohkan kita." Gia menaikan satu alisnya, menatap jahil ke arah Regan yang kini ada di hadapannya. "Aku rasa belum. Mereka sangat berambisi." Regan menikmati hidangan makan siang, ditemani Gia yang sengaja datang mampir ke kantornya. "Lalu, bagaimana dengan mantan istrimu?" "Sepertinya dia masih butuh waktu," "Waktu untuk apa?" Selidik Gia. "Dia sangat sulit diyakinkan, mungkin karena kami pernah gagal jadi sistem kewaspadaan dalam dirinya bekerja lebih keras." Gia hanya menganggukan kepalanya. "Tapi dia masih mencintaimu?" Tanya Gia. "Tidak tahu," "Mau cari tahu?" Gia tersenyum jahil. "Caranya?" "Ikuti saja permainanku. Nanti kamu akan tahu hasilnya." "Kapan rencananya pindah rumah? Tante Sofia bilang kamu baru saja

