"Kal," Pintu diketuk dari arah luar. Kalila yang saat itu baru saja keluar dari kamar mandi langsung menuju pintu. "Kenapa, Mbak?" Tanya Kalila saat ia melihat Situ di ambang pintu. "Kania sakit," Ucapnya. "Sakit kenapa?" Kalila berubah khawatir. "Ayo ikut," Siti menarik tangan Kalika, menuju kamar Kania yang jaraknya hanya beberapa meter saja. Saat Siti membuka pintu kamar Kania, di dalam sana sudah ada Venus, Regan dan juga Randi. Tapi yang membuat Kalila terkejut yakni dengan kondisi Kania dimana adiknya itu tengah menangis dan merintih kesakitan. "Nia, tenangkan dirimu, Nak." Venus mengusap punggung Kania dengan lembut, sementara Kania terus merintih dan menangis memegangi perutnya. "Nia, tenangkan dirimu." Balas Regan. Sementara Randi memeriksa kondisi Kanai sebagaimana l

