Venus menatap nanar benda kecil yang kini ada ditangannya. Tubuhnya bergetar seketika, bahkan ia pandangannya kabur oleh air mata. Kenapa harus sekarang? Kenapa? Apakah Venus tidak bahagia atas kehadiran calon buah hatinya? Tentu saja bahagia. Tapi saat ini bahagia, sedih dan bingung bercampur aduk menjadi satu. Terlebih ia mulai dilanda rasa takut yang begitu luar biasa. Takut saat harus mengadapi kenyataan bahwa saat ini ada nyawa lain yang sangat bergantung padanya. Dia masih sangat kecil dan rapuh. Venus takut. "Vee, bagaimana hasilnya." Ketukan dan suara Selvi terdengar dari luar. "Vee, kamu baik-baik aja, kan?" Ulang Selvi, seolah ingin memastikan Venus di dalam sana baik-baik saja. "Iya. Sebentar lagi keluar." Suara Venus bergetar seiring dengan getaran tubuhnya. Perl

