121. sudah terlambat.

1146 Kata

Ragu, Kalila memegang gagang pintu dengan perasaan ragu. Untuk pertama kalinya Kalila masuk kedalam kamar Randi. Dulu pun, saat mereka masih saling dekat, Randi tidak pernah mengizinkan Kalila masuk kedalam kamarnya. Seolah kamar adalah hal paling bersifat pribadi untuknya. "Mbak," Kalila akhirnya memanggil Mbak, saat melihatnya lewat di sekitar kamar Randi. "Iya, Kenapa Mbak Kal?" Mbak menghampiri Kalila. "Kak Ran, minta diambilin obat. Katanya ada di atas nakas. Tapi, aku nggak berani masuk kedalam kamarnya. Mbak aja yang sambil.," Kalila mendorong pelan pundak Mbak, masuk kedalam kamar Randi yang sudah dibukanya. "Nggak ah, Mbak Vee aja." Mbak menepis tangan Kalika sambil tersenyum. "Kan, Mbak Kal yang disuruh. Mbak nggak berani masuk." Mbak balik mendorong Kalila. "Yah, Mbak!"

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN