Aku berencana untuk memberitahu Mas Dewa perihal tentang panggilan yang aku terima tadi setelah makan malam. Namun, niatku menjadi urung ketika pria itu langsung masuk ke dalam ruang kerja setelah menghabiskan makan malamnya. Bilang atau nggak, ya? batinku bertanya pada diri sendiri. Masih ada keraguan untuk memberitahu Mas Dewa mengenai panggilan tersebut. Entahlah, aku belum bisa memutuskan dengan benar apakah harus memberitahu pria itu atau diam saja dan bertindak seolah nggak ada apa-apa. Tanganku meraih piring-piring kosong yang berada di atas meja makan dan membawa mereka ke area dapur untuk dibersihkan. Sembari mencuci piring, benakku terus memikirkan perihal panggilan sore tadi. Nggak dipungkiri, ternyata panggilan itu berdampak besar juga pada fokusku, terbukti dari piring yang