Aku mengerjap pelan lalu menunduk ke bawah untuk melihat bandul yang berada di antara kedua tulang selangkaku. Benar saja, benda itu mengeluarkan sinar di antara kegelapan kamar ini. Meskipun hanya sinar kecil yang cukup samar, tetapi aku masih dapat melihatnya dengan jelas karena nggak ada penerangan sama sekali di kamar ini, gelap gulita. Aku mengerutkan kening sembari mengapit bandul kalung ini di antara jari jempol dan telunjukku. Setelah sekian lama memakai kalung ini, aku baru tahu kalau bandulnya itu bisa mengeluarkan sinar seperti ini. Aku bahkan nggak ingat kapan aku mulai memakai kalung ini dan siapa pemberinya. Namun, seingatku, aku sudah memakainya sedari kecil dan nggak pernah melepas benda ini dari leherku sekali pun padahal aku bukan orang yang terlalu suka memakai perhia