Arsen menatap miris kontrakan petakan yang ditinggali Vivian saat ini. Masa Rayn tidak memberikan sedikitpun harta untuk mantan istrinya. Dalam hatinya dia sangat marah dan ingin sekali menghajar Rayn. "Kamu yakin mau tinggal disini selamanya? " tanya Arsen prihatin. Dia tidak mungkin rela membiarkan Vivian hidup menderita. "Aku udah biasa kok dulu saat kecil rumahku lebih jelek dari kontrakan ini, bapak mau masuk? " tawar Vivian. Arsen menggeleng " nggak enak dilihat sama tetangga kamu nanti. Apa kamu mau tinggal di apartemen milikku? " "Bapak serius nih? " tanya Vivian tak percaya. Kalau dikasih tempat tinggal dia sih mau saja. "Iya, aku serius. Ehm bisa kamu panggil aku Arsen saja saat kita sedang berdua. Biar nyaman ngomongnya, " jawab Arsen. "Tentu Arsen terima kasih ya at