Rayn terbangun saat mencium bau obat yang menguar di sekitarnya. Hal yang pertama kali dia lihat adalah plafon putih di atasnya. Ingatannya kembali berputar saat dirinya tertabrak oleh mobil hingga tak sadarkan diri. "Ngghh, " suaranya tercekat. Entah sudah berapa hari dia pingsan tenggorokannya terasa kering kerontang. "Rayn kami sudah sadar? " tanya Danira di sampingnya. "Ma.. ma air ma, " Rayn meminta air untuk diminum. Danira dengan cepat memberikan minum untuknya. Rayn meneguknya sampai hampir habis. Sehabis minum dia merasakan sesuatu yang aneh. Dia merasa kaki sebelah kanannya seperti mati rasa. "Ma kenapa kakiku yang sebelah kanan tidak bisa digerakkan? " tanya Rayn dengan jantung berdebar hebat. Danira bukannya menjawab tapi dia malah menangis sesenggukan. Tangisan mamanya