Ada sepasang kekasih yang sedang bertengkar, tetapi itu tak membuat Lena tertarik untuk melirik, adegan panas di TV tak sepanas yang tengah terjadi pada dirinya bersama Pak Wili. Membiarkan sepasang kekasih dalam sinetron tersebut berlalu, hanya dengan fokus pada apa yang sedang terjadi saat ini. Lena menengadah, melihat plafon yang tak sebenar-benarnya dia lihat, ada hal yang lebih menarik dari apa yang dirinya lihat, yakni hal yang sedang dirinya rasakan. Otak merespons segala rasa dari apa yang kulitnya terima, sentuhan fisik yang membuatnya teperdaya. Bibirnya mendesis-desis kecil, lalu melesakkan suara yang hanya akan keluar bila tubuhnya sedang dilegalisir. Bibir Pak Wili begitu terampil, belum lagi jari jemarinya yang aktif menggelincir, terlalu paham titik di mana Lena terlena