[69] To Much

1309 Kata

"Abang, mahar aku ada dua?" "Dua bagaimana?" Wili yang sedang menyirami tanaman di pagi harinya itu menoleh, mendapati Lena yang terlihat masih berpiama. "Aku baru keingetan. Mahar, kan, nggak boleh dikasih kalau bukan aku yang kasih." "Lho, gimana? Bukannya kamu sendiri yang kasih ke abangmu waktu malam itu?" "Yang aku kasih itu maskawin kita, lho." "Ya sudah. Kan, isinya sama saja. Abang salah sebut berarti." "Iya, ya? Tapi aku nggak pa-pa, sih, maharnya juga dikasih ke Bang Genta. Toh, aku punya sumbernya. Yang penting sumbernya ini milik aku selamanya, kan?" Sambil colek-colek pinggang Pak Wili. Beliau masih cuti. Yang lalu selang untuk menyirami tanaman itu dilepas, detik di mana Wili berbalik dan meraih tangan Lena untuk kemudian ditarik, lalu di-vacuum bibirnya dengan bibir

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN