"Mau ke mana, Len?" Lena menoleh. "Bimbingan, Bang." "Halah! Bisa aja mengubah kata kencan jadi sepositif bimbingan. Paling juga mau mojok, tuh, Bang. Ati-ati. Licin banget ini bocah satu kayak belut." Rasanya sulit mau akur sama Bang Gilang si bungsu gagal. Lena mencebik. "Orang beneran mau bimbingan, kok. Ini kalau nggak percaya lihat aja tas aku, ada bundel skripsi." "Biar cepet merit, ya, Len?" tanggap Bang Nandar. Memang yang paling budiman selain Pak Wili itu Bang Genta, deh, kalau kata Lena, sih. Bang Nandar dan Bang Gilang sama-sama resek walau beda level. "Nggak tau, ah. Aku berangkat!" "Anterin, Lang!" tukas Bang Genta. Lena sedang pakai helm sampai mendelik. "Aku bisa berangkat sendiri, Abang." "Kapan hari kamu diculik, kan, Len? Udah, Lang. Anterin!" Akhirnya, Gilang