31

1096 Kata

Shella menganggukkan kepalanya pelan. Mengerti arti tatapan sakit sang putra. "Pulang Nak, Mami nanti suruh bibi bukain pintu buat Just. Kalau Just capek, Mami bolehin." Justine mengangguk, menjawab ucapan sang Mami. Justine tersenyum, memandang sang putra dengan air mata yang berderai sebelum membalikkan tubuh dan berjalan keluar dari kamar Clara. Milik mereka lebih tepatnya. Michell menghembuskan nafas, melihat putranya menyeret koper dan menghapus air mata dengan tangan yang lain. Seakan putranya itu telah kalah dalam suatu kompetisi ajang pencarian bakat di salah satu stasiun TV Swasta. "Pi, Just pulang ke rumah dulu." pamitnya pada Michell, dengan suarah lirih. Membuat hati Kakek satu cucu itu teriris. Sepilu itukah sang putra karena kekalahannya? Clara yang melihat Justine keluar

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN