134.Suami Saya

1419 Kata

Wahda masih menempelkan ponsel di telinga, tidak berhenti berteriak memanggil nama sang no nosuami. “Halo! Ken, bicaralah!” teriak Wahda panik. Wanita itu berdiri, duduk, lalu mondar-mandir tidak jelas. Perasaannya mulai mengirim sinyal adanya sesuatu yang bahaya. “Ken! Are you oke?” Desakan jawaban dan teriakan terus Wahda ucapkan. Namun, tidak ada sahutan sama sekali. Sementara suara di ponsel sudah tidak begitu memekakkan. Hanya suara mesin mobil yang justru terdengar sangat mencekam. “Kenrich! Bicaralah! Aku khawatir!” Wahda mulai menangis. Ia lalu menyambar hijab dan keluar kamar dengan ponsel masih belum dimatikan. “Mbaak!” Wahda berteriak sambil menuruni anak tangga. Tangisnya mengiringi. “Ada apa, Nyonya?” Tergopoh-gopoh Santi yang sedang bersih-bersih di lantai bawah men

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN