133.Jawab Aku!

1311 Kata

“Ah, nggak dulu. Biar agak lamaan dikit biar lebih akurat.” Wahda yang awalnya mengintip, kembali berdiri tegak. Tidak hanya satu alat yang dicelupkan, melainkan beberapa sekaligus dalam satu wadah. Wahda kembali menunggu dengan hati berdebar. Ia ingin segera mandi, menyucikan diri, lalu salat. Namun, bagaimana bisa salat dengan tenang kalau pikirannya tidak fokus? Lebih baik ia menunggu sebentar lagi. Selagi menunggu, Wahda menggosok gigi. Setelah dirasa waktunya cukup lama, ia memberanikan diri mendekati testpack-testpack tersebut. Wanita itu mengembuskan napas panjang. Dalam hati, ia membaca basmalah. Tangannya terulur mengangkat benda-benda itu dari wadah yang berisi air seni. Saat akan melihat hasilnya, ponsel dari dalam kamar berdering. “Itu mungkin dari Ken.” Wahda urung melihat

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN