54. Ambruk

1301 Kata

Kenrich menguatkan iman meskipun sesuatu dari dalam dirinya mulai bereaksi. Ia kembali memiringkan tubuh sang istri, mengusapkan minyak hangat di sana secara merata. “Ken, dingin.” Wahda kembali merintih. “Iya, sebentar. Setelah ini pasti agak enakan.” Dengan ragu, Kenrich lantas membalurkan ke perut Wahda yang permukaannya begitu lembut dan halus. “Ken ....” Wahda kembali menggeliat. Ia menahan tangan sang suami. “Sedikit lagi. Setelah ini pasti kamu merasa hangat.” Dari perut, tangan Kenrich bergerak sedikit ke atas. Tangan Wahda menahannya karena sensasi aneh mulai dirasakan. Meskipun dalam keadaan sakit, ia bisa merasakan geli. Kenrich akhirnya menyudahi kegiatannya. Pria itu membuka semua kemeja dan sekarang bertelanjang da*da. Ia ikut merebah, meletakkan tangan untuk tambah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN